Minggu, 30 April 2017

Laporan Praktikum Proses Penghilangan Karat Dengan Asam Asetat (Cuka Makan)

I. Alat dan Bahan :
Alat : 1 buah paku berkarat , sarung tangan , dan gelas plastik sebagai wadah untuk Cuka (Asam Asetat).
Bahan : 1 botol Cuka (Asam Asetat).

II. Pembahasan :
Paku terbuat dari logam besi (Fe). Logam besi jika bertemu air (H2O) dan Oksigen (O2) akan bereaksi menghasilkan lapisan berwarna coklat di permukaan paku. Lapisan itu disebut karat. Karat merupakan oksidasi besi. Pengaratan merupakan perubahan Kimia, karena menghasilkan zat baru. Besi berubah menjadi Karat Besi (Fe2O3.xH2O).
Cuka adalah senyawa Kimia dengan senyawa Asam Asetat (CH3COOH). Cuka akan bereaksi dengan karat atau oksidasi besi membentuk Besi Asetat , sehingga besi bisa menjadi bersih kembali. Perlu diingat, pembentukan karat pada paku memerlukan air dan oksigen. sedangkan dalam proses penghilangan karat pada paku memerlukan senyawa asam contohnya Asam Asetat.
Sifat  Kimia Asam Asetat :
1. Keasaaman
Atom Hidrogen (H) pada gugus karboksil (-COOH) dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai Ion H+ (Proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam Asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai pKA = 4,8 . Basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO-).
2. Sebagai Pelarut
Asam Asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip dengan air dan etanol. Asam Asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2 sehingga bisa melarutkan baik senyawa polar seperti garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti Sulfur Daniodin. Asam Asetat bercampur dengan mudah dengan pelarut polar atau non-polar lainnya seperti air , kloroform , dan heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari Asam Asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri Kimia.
3. Reaksi-Reaksi Kimia
Asam Asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti Besi , Magnesium , dan Seng , membentuk gas Hidrogen dan garam-garam Asetat (Logam Asetat). Logam Asetat juga dapat diperoleh dengan reaksi Asam Asetat dengan suatu basa yang cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium Bikarbonat) bereaksi dengan cuka (Asam Asetat). Hampir semua garam Asetat larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian adalah Kromium (II) Asetat. 
4. Dua Reaksi Organik Tipikal dari Asam Asetat
Asam Asetat mengalami reaksi-reaksi Asam Karboksilat , misalnya menghasilkan garam Asetat bila bereaksi dengan Alkali , menghasilkan logam Etanoat bila bereaksi dengan logam , dan menghasilkan logam Etanoat , air dan Karbon Dioksida bila bereaksi dengan garam Karbonat atau Bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari Asam Asetat adalah pembentukan Etanol melalui reduksi , pembentukan turunan Asam Karboksilat seperti Asetil Klorida atau Anhidrida Asetat melalui subsitusi nukleofilik. Anhidrida Asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul Asam Asetat. Ester dari Asam Asetat dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer , dan juga pembentukan Amida. Pada suhu 440 derajat celcius, Asam Asetat terurai menjadi Metana dan Karbon Dioksida atau Ketena dan air.
5. Reaksi Antara Cuka (Asam Asetat) dan Besi Berkarat
Salah satu penghilang karat yang baik adalah cuka , cuka dapat menghilangkan karat dan memberikan efek mengkilat pada logam , tetapi mengapa cuka merupakan zat yang baik untuk menghilangkan karat ?? Bagaiman proses Kimia penghilangan karat dengan Asam Asetat ??
Cuka atau Asam Asetat memiliki Rumus Molekul CH3COOH yang bereaksi dengan besi berkarat FEOOH :
3CH3COOH + FeOOH --> Fe(CH3COO)3 + 2H2O
Besi (III) Asetat = (CH3COO)3 merupakan Garam Asetat yang larut dalam air
Apa yang terjadi pada besi jika direndam dalam waktu yang lama ??
2Fe (S) + 6CH3COOH (aq) --> 2Fe(CH3COO)3 (aq) + 3H2 (g)

III. Pembahasan :
Garam Asetat yang dihasilkan mudah larut dalam air sehingga terjadi pengikisan. Proses ini terus berulang sehingga dalam waktu yang lama logam melarut dalam air. Jadi , cuka dapat menghilangkan perkaratan pada paku karena cuka yang bersifat asam dapat menetralkan karat yang bersifat basa.

IV. Dokumentasi :
Alat dan Bahan Percobaan
Buka Tutup Botol Asam Asetat (Cuka)

Setelah Terbuka , Siapkan Gelas Plastiknya

Tuangkan Asam Asetat ke Dalam Gelas Plastik

Paku Berkarat yang Siap di Masukan ke Dalam Gelas Plastik yang Berisi Asam Asetat
Paku Dicelupkan ke Dalam Gelas Yang Berisi Asam Asetat
Gosok Paku Dengan Larutan Asam Asetat
Hasilnya : Paku Berkarat Telah Hilang Karatnya Setelah Digosok Dengan Asam Asetat





Minggu, 15 Januari 2017

Laporan Praktikum Percobaan Larutan Elektrolit

Kelompok 3
Anggota :
Daniel
Lola Puspita Kusuma
Tania Herlianda

I. Alat dan Bahan
Alat : 4 Baterai, papan, kabel, lampu, gelas kimia, batang penggaduk, 2 batang   karbon
Bahan : Baking soda, garam, asam cuka, air sprite, gula, air jeruk, air

II. Tabel Pengamatan
No
Larutan
Lampu
Gelembung Gas
Menyala (Terang/Redup)
Tidak Menyala
Ada (Banyak/Sedikit)
Tidak ada
1
Larutan Baking Soda
Redup
-
Banyak
-
2
Larutan Garam
Terang
-
Banyak
-
3
Asam Cuka
Redup
-
Sedikit
-
4
Air Sprite
-
ü
Banyak
-
5
Larutan Gula
-
ü
-
ü
6
Air Jeruk
-
ü
-
ü

III.  Pembahasan
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa ketika kedua batang karbon dicelupkan ke dalam larutan baking soda, lampu menyala (redup) dan terdapat banyak gelembung gas. Ini terjadi karena larutan baking soda merupakan larutan elektrolit. Sedangkan, ketika kedua batang karbon dicelupkan ke dalam larutan gula, lampu tidak menyala dan gelembung gas tidak ada. Hal ini terjadi karena larutan gula merupakan larutan non-elektrolit. Kedua sampel tersebut hanyalah contoh, untuk lebih jelas bisa Anda lihat di atas.


IV. Pertanyaan
1. Berdasarkan data percobaan, klasifikasikan sampel ke dalam larutan elektrolit kuat, lemah, dan non-elektrolit!
Ø  Larutan elektrolit kuat    : Air garam
Ø  Larutan elektrolit lemah  : Baking soda, air sprite, asam cuka
Ø  Larutan non-elektrolit     : Air gula, air jeruk
2.  Isi tabel berikut!
No.
Sampel
Rumus Kimia
Senyawa
Reaksi Ionisasi
1.
Larutan Baking Soda
NaHCO3
Kovalen polar
Na+ + HCO3-
2.
Asam Cuka
CH3COOH
Kovalen polar
CH3COO- + H+
3.
Air Sprite
H2CO3
Kovalen polar
2H + + CO32-
4.
Air Jeruk
C6H8O7
Kovalen non-polar
C6H5O73- + 3H+
5.
Larutan Garam
NaCl
Ion
Na+ + Cl-
6.
Larutan Gula
C12H22O11
Kovalen non-polar
Tidak terurai

3.  Jelaskan mengapa ada larutan yang bersifat elektrolit kuat dan lemah!
Ø  Karena kuat lemahnya larutan elektrolit ditentukan dari banyak sedikitnya ion yang terjadi pada proses ionisasi. Semakin banyak ion yang ada di suatu larutan maka larutan itu bersifat elektrolit kuat pula sedangkan jika ion yang ada sedikit maka larutan itu bersifat elektrolit lemah.
4.  Saat hujan atau berada di dekat genangan air, kita harus menghindari berada di dekat kabel listrik yang sudah terkelupas. Mengapa? (Hubungkan jawaban yang Anda buat berdasarkan percobaan yang telah dilakukan)
Ø  Karena air dapat menghantarkan arus listrik. Jika genangan air terkena kabel listrik yang tengah terkelupas, maka air tersebut akan memiliki aliran listrik yang dapat membuat kita bisa tersambar aliran  listrik dan dapat menyebabkan kematian.

V. Kesimpulan
Ø  Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menyalakan lampu dengan terang dan terdapat banyak gelembung gas. Contohnya : Senyawa Ionik seperti Garam Dapur (NaCl).
Ø  Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang menyalakan lampu (redup) atau tidak menyalakan lampu tetapi terdapat gelembung gas. Contohnya : Asam lemah seperti Asam Cuka (CH3COOH).

Ø  Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menyalakan lampu dan juga tidak terdapat gelembung gas. Contohnya : Senyawa yang tidak teruarai ion-ionya di air seperti Gula Pasir/Sukrosa (C12H22O11).

VI. Dokumentasi

Percobaan Pada Larutan Gula Pasir

Percobaan Pada Larutan Garam Dapur
Percobaan Pada Larutan Air Jeruk
Percobaan Pada Air Sprite
Percobaan Pada Larutan Asam Cuka
Percobaan Pada Larutan Baking Soda