Senin, 03 Oktober 2016

Laporan Praktikum Membuat Lava Lamp (Lampu Lava)




Kelompok 1 :
1. Daniel 






2. Nurul Andini
3. Stevanni Tandean

A. Tujuan
  1. Membuat lampu lava sederhana.
  2. Mengetahui hubungan polaritas dengan kelarutan suatu zat.
B. Alat dan Bahan
  1. Botol (bening)
  2. Minyak goreng
  3. Garam
  4. Air
  5. Pewarna makanan 
C. Cara Kerja
  1.  Tuangkan air ke dalam gelas sampai tingginya kira-kira 8 cm!
  2. Tuangkan minyak goreng ke dalam gelas tadi kurang lebih 1/3 gelas dan diamkan sebentar! Amati yang terjadi! Dimana posisi minyak?
  3. Teteskan pewarna makanan satu tetes saja! Amati yang terjadi! Apa warnanya menyebar?
  4. Tambahkan sedikit garam dan kocok sambil amati yang terjadi!
  5. Tambahkan sedikit garam dan kocok sambil amati yang terjadi! Lakukan penambahan garam ini sebanyak yang kamu inginkan! 
D. Analisis
  1. Apa fungsi garam dalam kegiatan ini?
  2. Jelaskan peristiwa yang terjadi saat garam mencapai lebih dari 10% dan 25% massa air!
Jawaban
  1. Fungsi garam disini adalah sebagai pengganti pengganti dari redokson ataupun baking soda. Dimana saat bereaksi dengan air, garam akan menghasilkan gelembung Karbon Dioksida. Gas gelembung Karbon Dioksida ini menyebabkan air yang didasar botol menjadi terangkat keatas. ketika sampai ke permukaan, gas Karbon Dioksida terlepas dan menyebabkan air yang tadinya berada diatas menjadi turun lagi ke dasar botol. Jadi fungsi garam adalah sebagai penghasil gas gelembung Karbon Dioksida yang berperan dalam pengangkatan air dari dasar botol ke permukaan.
  2. Saat kadar garam mencapai lebih dari 10% dari massa air maka gelembung Karbon Dioksida yang dihasilkan akan banyak sehingga gas Karbon Dioksida dapat mengangkat hampir seluruh air yang ada didalam botol, sehingga tampak jelas seperti proses lava keluar dari kawah gunung berapi dan menyebabkan proses  turunnya air ke dasar botol akan terlihat lebih lama. Sedangkan saat kadar garam mencapai 25% dari massa air, otomatis gas gelembung yang dihasilkan akan lebih banyak lagi, sehingga mampu mengangkat seluruh air didalam botol ke permukaan, dan proses seperti lava keluar dari kawah gunung berapi akan terdeskripsikan lebih jelas lagi dan proses turunnya kembali air ke dasar botol akan terlihat lebih lama dari kadar garam yang 10 %.
Demikianlah hasil laporan praktikum kami yang berjudul Lava Lamp (Lampu Lava). Semoga laporan yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat bagi semua orang. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam hal pengetikan maupun penggunaan kata-kata dalam penulisan isi blog ini. Sekian terimakasih.

Ikatan Kovalen


Hi semua... !!! selamat datang di blogku. Dalam blog ini, aku akan membahas mengenai apa itu “Ikatan Kovalen Tunggal dan Rangkap”.
Buat teman-teman yang ingin mempelajari dan mengetahui apa itu “Ikatan Kovalen Tunggal dan Rangkap” silahkan simak dan pelajari isi dari blogku ini.
Ikatan kovalen adalah ikatan antara unsur-unsur nonlogam dan unsur-unsur nonlogam. Ikatan ini terjadi karena antar unsur nonlogam saling berbagi elektron valensinya agar stabil. Dalan Ikatan Kovalen kita akan mengenal Kaidah Oktet, yaitu sebuah atom membutuhkan 8 elektron valensi agar stabil. dan Kaidah Duplet, yaitu sebuah atom (Khusus Hidrogen dan atom-atom berkulit 1) membutuhkan 2 elektron valensi agar stabil. Namun ketika memasuki materi tentang Bentuk Molekul nantinya, kita akan mengetahui bahwa banyak senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet.

Ikatan kovalen sering sekali kita lihat di alam seperti H2O, CO2, O2, dsb. Nah, berdasarkan karakteristiknya Ikatan Kovalen dibagi-bagi lagi menjadi Kovalen Tunggal, Rangkap Dua, dan Rangkap Tiga, Polar, Non-polar, Koordinasi. Agar lebih mudah maka saya buatkan bagannya:
Struktur Macam-Macam Ikatan Kovalen









Pada ikatan ini kita akan mengenal pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas. Agar lebih mengerti coba lihat contoh senyawa air ini:
Struktur Lewis Senyawa Air (H2O)
Bisa kita lihat pasangan elektron bebas adalah pasangan yang dimiliki unsur itu sendiri sementara pasangan elektron ikatan adalah pasangan elektron yang di-sharing dengan unsur lain. Ingat! Senyawa yang stabil elektron-elektronnya selalu berpasangan, tidak ada yang jomblo/sendiri.

Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan Kovalen Tunggal adalah ikatan kovalen yang hanya memiliki satu pasang elektron yang saling dibagi/terikat.
Contohnya adalah Gas Metana (CH4) mengapa demikian?

Atom Karbon (C) memiliki 4 elektron valensi sementara atom Hidrogen (H) memiliki 1 elektron valensi. Agar memenuhi kaidah oktet, maka C harus mengikat 4 elektron lagi, maka ia mengikat 4 atom Hidrogen membentuk senyawa CH4. Perhatikan diagram berikut!
Struktur Lewis Gas Mentana (CH4)
Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Ikatan Kovalen Rangkap Dua adalah ikatan kovalen yang memiliki dua pasang elektron yang saling dibagi/terikat.
Contohnya adalah Gas Karbon Dioksida (CO2) mengapa demikian?

Atom Karbon (C) memiliki 4 elektron valensi sementara atom Oksigen (O) memiliki 6 elektron valensi. Agar memenuhi kaidah oktet, maka atom O harus mengikat 2 elektron lagi, sementara C memiliki 4 elektron jadi, bisa diserap oleh 2 atom O, sehingga membentuk senyawa CO2. Perhatikan diagram berikut!
Struktur Lewis Karbon dioksida (CO2)
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga adalah ikatan kovalen yang memiliki tiga pasang elektron yang saling dibagi/terikat.

Contohnya adalah Gas Nitrogen (N2) mengapa demikian?






Atom Nitrogen memiliki 5 elektron valensi. Agar memenuhi kaidah oktet, maka atom tersebut harus mengikat 3 elektron lagi. Dan elektron tersebut dapat diambil dari sesamanya, sehingga membentuk senyawa N2. Perhatikan diagram berikut!
Struktur Lewis Gas Nitrogen (N2)






Demikianlah materi mengenai apa itu “Ikatan Kovalen Tunggal dan Rangkap” yang dapat saya bagikan kepada teman-teman. Semoga materi ini bermanfaat bagi kita semua dan juga semoga lewat materi ini teman-teman semua dapat mengerti apa itu “Ikatan Kovalen Tunggal dan Rangkap”.







Mohon maaf bila ada kesalahan dalam pengetikan dan penggunaan kata-kata didalam penulisan blog. Sekian terimakasih.